Pages

Selasa, 19 April 2016

Tugas Softskill ( Wawasan Nusantara )

 WAWASAN NUSANTARA

Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam pelaksanannya, wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional.


Berita tentang wawasan nusantara :

Hassan Wirajuda: Poros Maritim Minim Wawasan Nusantara

Jakarta - Menteri Luar Negeri RI 2001-2009 Hassan Wirajuda mengatakan kebijakan poros maritim kurang memiliki roh Wawasan Nusantara, seperti yang dikonsepsikan Mochtar Kusumaatmadja.
"Kebijakan maritim masih banyak menekankan pada sisi teknis dan fungsional, seperti terefleksikan dalam UU Kelautan," katanya dalam acara peluncuran buku biografi Mochtar Kusumaatmadja berjudul Rekam Jejak Kebangsaan Mochtar Kusumaatmadja di Jakarta, Sabtu (28/2).

Hassan juga memprihatinkan tentang jumlah sumber daya intelektual di bidang maritim dan infrastruktur laut dan darat. "Belum memadai, dan belum tentu cukup. Kewajiban generasi penerus untuk memperhatikan hal tersebut," katanya.

Hassan berpendapat bahwa poros maritim harus secara cerdas dihubungkan dengan konsep lain yang berkembang di luar, seperti di Tiongkok. "Di Tiongkok terdapat dua konsep, yaitu jalur sutra maritim dan konsep pembangunan infrastruktur yang menghubungkan Tiongkok, ASEAN, sampai ke India," katanya.

"Dimensi infrastruktur maritim tidak lalu tampak di sana, kita bisa menghubungkannya dengan rancangan infrastruktur poros maritim kita melalui kerja sama," ucap Hassan.

Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 merupakan deklarasi yang memuat konsep mengenai prinsip negara kepulauan. Mochtar Kusumaatmadja menjadi konseptor dalam deklarasi yang kemudian terkenal sebagai Wawasan Nusantara tersebut. Mochtar Kusumaatmadja kemudian memimpin perjuangan selama 25 tahun pada Konferensi Hukum Laut di PBB untuk diakuinya konsep tersebut oleh dunia internasional.

Pengakuan prinsip negara kepulauan tersebut pada 1982 menyebabkan luas laut Indonesia meluas dari sekitar dua juta kilometer persegi menjadi 5,8 juta kilometer persegi.


Komentar :

Seperti kita ketahui bahwa NKRI merupakan sebuah negara maritim yang lebih dari setengahnya merupakan sebuah lautan, sehingga negara kita lebih identik dengan sebutan tanah air. Akantetapi hingga beberapa decade terakhirpasca kemerdekaan pola pikir serta wawasan nusantara terhadap bangsa masih minim sehingga masih belum  dapat melihat sebuah prospek yang jauh lebih potensial dari pendekatan dibidang agraris atau daratan.

Seperti yang telah diamanatkan oleh menteri pendidikan dan kebudayaan, Moh. Nuh lewat amanatnya yang dibacakan oleh M. Suwandi Thahir, mengatakan “ konsep wawasan nusantara harus diimplimentasikan dalam kehidupan yang mendorong bangkitnya wawasan dan budaya bahari. Sebagai contoh, melalui pendidikan kita perlu mengubah cara pandang peserta didik dari orientasi daratan ke orientasi lautan dan pemahaman wawasan nusantara harus terus dikembangkan.

Hal tersebut senada dengan pendapat saya saat ini, mengenai wawasan kita yang lebih condrong ke daratan. Padahal jauh sebelum negri ini menjadi negara dan masih berbentuk kerajaan, seluruh dunia mangakui bahwa negri ini adalah kerajaan maritim terkuat di asia dan tidak dapat di pandang sebelah mata oleh masyarakat dunia saat itu. Seharusnya poros maritim harus secara cerdas dihubungkan dengan konsef lain yang berkembang diluar.

sehingga dengan demikian alangkah baiknya apabila wawasan nusantara yang meperhatikan dan mepetimbangkan dengan benar kondisi geografis Indonesia sesuai dengan potensi bangsa Indonesia itu sendiri dan tentunya yang terpenting dari itu semua ialah mewujudkan cita-cita besar bangsa ini, serta terpeliharanya cri khas bangsa Indonesia.


0 komentar:

Posting Komentar